ingat memori silam,
bergelayut manja pada sang malam. . .
memekik tiap kali ku lantunkan,
kata-kata dambaan.
jangan lagi bertanya,
bukan waktu ku tuk mencari jawab di secarik kertas berwarna,
hitam yang ada. . .
tampak sudah memudar pula.
dan waktu-waktu,
yang bersanding elok atas langkahku. .
sudikah bila kau tampakkan saja wujud mu,
agar aku dengan tenang bisa mengadu.
wahai kau yang ku sebut "mimpi",
tunjuk aku sebagai putri,
sesat yang merajai hati
bukanlah titipan yang harusnya ku nikmati.
warna-warnaku, ,
ikutlah kembali bersamaku.
aku tak kan lagi mematuhinya,
bila ternyata akan memudar segala bentuk rasa.
kesekian kali hanya seperti ini,
ku habiskan waktu memutar lengkingan lagu,
kalau saja kau tak begitu,
akan ada rasa bangga dihatiku saat memilikimu.
namun disaat waktu,
pudarkan warna yang hitam itu. .
terasa henti tapak kaki,
dan sudah enggan tuk ku mulai kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar