aku pernah gugur dalam satu keadaan,
mungkin karena ketidakmampuan ku untuk melewatinya.
aku pernah terbius kegamangan,
meski berapi-api semangatku untuk padamkan,
ia terus saja melumat dan membakarku sampai ku menjadi abu.
kalau memang tak ada yang mampu ku usahakan,
sampai aku menjerit kesakitan
dan tak ada yang menolongku,
kalau memang tak ada yang bisa memberiku tenaga untuk belari,
memacu amarahku sampai aku menyatakan sanggup,
biarkanlah... biarkanlah aku seperti biasa.
kau beri isyarat padaku..
meski tetap pada egomu yang sedemikian tinggi..
kau hentikan langkah dan harapku,
dan tanpa daya aku resapi,
aku ingin kau bahagia,
meski aku harus tersengal dengan nafas yang sedemikian pendek.
aku ingin menangis,
bantingkan beban ini..
aku ingin melenyapkan kisahku,,
namun mereka terlanjur tau rasaku ini kian menjadi.
kau harus tau apa yang ku lakukan..
pengorbanan ku tak kan terbandingkan,
sampai kau melihatnya dan berusaha menilai ku,
kau akan tau aku tak ada..
kini aku sedang berusaha,
kembalikan bahagiamu seperti sedia kala,
ketika aku tak ada,
ketika kau tak perlu menyakitinya dengan rasa-rasa yang kau setarakan
dengan akalmu yang dingin.
semakin aku mencintai,
semakin aku gila dengan rasa ini,
kau tak kan tau apa yang aku gunakan untuk padamkannya..
aku yang akan bawa dia kembali,
bila kau tak mampu lakukan apapun..
aku yang akan membuat nya bersandar kemabali,
karena kau tlah memintaku,
kau tlah membuat aku tak berguna.
setidaknya aku ingin nikmati kesakitan ini,
diatas kebahagiaan yang akan selamanya kau rasa..
bersama dia kau bahagia,
bersama dia yang kau cinta..
kembalilah dan redamlah egomu,
untuk tak berpaling lagi darinya..
bila kau bilang butuhkanku,
sadarlah aku tak kan berusaha ada,
bila kau hilang dari mata dan hatiku,,
ku tau dia dan kau..
tlah bahagia.
