lihatlah wanita...
kau tlah hancurkannya...
tak pantas kau jadi wanita,
hanya sampah untuk mereka.
menarik bagiku,
menulis sekelibat tentang mu,
tentang jasadmu yang mentiadakan siang,
yang berceloteh dikala malam.
kau terbiasa menghibur diri
dengan sebatang rokok putih di tangan.
menahan tangisan yang mengharu biru,
lepaskanlah,lepaskan.
aku tlah lama mencarimu,
kau buronan dari hati-hati yang mengering...
kau jalang dari segala jalang,
tak pantas ku sebut wanita.
pekatmu,
hitam mu,
menarikku untuk tak diam saja.
ayolah jangan menangis lagi..
kau pendosa yang parah,
tangisanmu tak luluhkan aku..
aku tetap menyelinap...
dari rongga-rongga baju tipismu.
hanya saja kau bukan mereka,
yang punya kebaikan diantara keburukannya.
jangan jadi munafik yang lemah.
hanya dingin malam sahabatmu,
hanya terang lampu kota temanmu.
kau itu sendiri.
menyingkirlah dari pandanganku,
tak sedap ku pandang muka mu itu.
lusuh,pucat..
masih pantas kau hidup?hah?
jangan menggeram karena caciku ini...
kau pantas menerima ucapku..
caciku..
kau itu,,
pergilah...
tak pantas kau disini...
tak kan ada yang pantas menemani...
dirimu sendiri..
cepatlah kau pergi...
aku mau kau mati...!!!!
