7 mei 2009
hari ini kau inginkan aku
untuk ungkap semua rasa benci itu padamu.
bagiku tak perlu,,
karena mungkin kau lebih tau
seberapa kegusaranku hingga terhapus semua.
lalu ku tak berhenti bercakap
karena kemampuan ku tak terbatas untuk hancurkanmu.
jika saja ku tak lebih baik dari dia,
mungkin tlah kau campakkan aku di hadapan semua orang.
atau karena kebodohanku?
yang menutup diri
menutup mata,telinga bahkan hati,
hingga tertipu aku karena mu.
pikirkan saja,
walau tak guna waktumu
bila harus membalas penatku.
tak sama sekali kau tau apa yang ku rasa,
seumur hidup pun mungkin tak kan bisa ku balas sakit ini.
huff....
aku semakin menjadi-jadi...
melihatmu tak akui semua itu salah.
malah yang ku rasa dan yang kau rasa itu tak lagi sama.
meski kau patahkan kedua tangan ini tuk tak meraih cinta lain.
aku ini punya siapa?
aku ini milik siapa?
setelah tercabik hatiku tanpa sisa akibat ulahmu.
aku malu pada diriku sendiri,
disakiti oleh orang
yang sama sekali tak bisa ku lihat dan ku dekap.
apa semua ini baik bagimu?
apa semua ini inginmu?
kau tak perlu beriku alasan,
kau tak perlu merangkai kata tuk bicara,
karena tak kan ku dengar...
tak kan pernah ingin ku hiraukan semua itu.
kau mengajak ku bicarakan semua itu,
tentang penilain atas cintamu.
seandainya bisa ku katakan,
simpan semua cinta itu untuk dirimu sendiri,
walau esok,lusa ataupun nanti
cinta itu mungkin akan selalu ada
namun tak bisa lagi kau miliki.
